Bagaimana menghentikan Lionel Messi? Pertanyaan itu
kerap melintas di benak semua orang, khususnya tim lawan yang berhadapan dengan
Barcelona atau Argentina.
Tidak sulit mendeskripsikan kehebatan La Pulga. Dia
diakui sebagai pemain terbaik dunia dan memiliki potensi untuk menjadi nomor
satu dalam sejarah persepakbolaan dunia didukung dengan usianya yang masih
muda.
Seiring berjalannya waktu, Messi terus berkembang
dan menunjukkan kualitas permainan yang sanggup membuat kita terkagum-kagum
olehnya. Gelontoran 91 gol selama satu tahun dan empat trofi Ballon d'Or secara
beruntun adalah bukti yang paling nyata dari kehebatan Messi.
Akan tetapi, seperti dalam pepatah
sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga, begitu juga dengan
jagoan terkuat pun pasti memiliki kelemahan. Lalu, jika Messi adalah jagoan terkuat versi lapangan hijau, apa atau
apa sajakah yang dapat menghentikan dan mebuatnya jatuh?
1. Rekan Dengan Performa di Bawah Standar
Ada anggapan bahwa Barcelona bukanlah apa-apa tanpa
Messi, atau sebaliknya Messi bukan siapa-siapa tanpa Barcelona. Kalau mau
jujur, kedua pendapat itu sama-sama memang ada benarnya.
Setiap pemain bergantung pada rekan-rekannya untuk
bermain maksimal, dan setiap klub mengandalkan bintangnya guna meraih hasil
yang memuaskan. Itulah mungkin 'hukum' yang berlaku dalam permainan si kulit
bundar. Jika tanpa rekan-rekan setim dan para bintang lapangan, sepak bola
takkan jadi seperti sekarang.
Namun, kita sudah pernah beberapa kali melihat Messi
gagal bersinar karena rekan-rekan setimnya tidak sedang berada dalam performa
terbaik, khususnya para penyerang. Meski Messi sering sekali menghindarkan Barcelona
dari kesulitan saat timnya bermain di bawah standar, tak bisa dipungkiri bahwa
dia dibuat cukup menderita karenanya. Messi mungkin terlihat hebat ketika
menyelamatkan Barcelona dalam pertandingan sulit, tapi dia lebih terlihat
sempurna ketika seluruh pemain Blaugrana tampil solid sebagai tim dengan
performa yang apik.
2. Taktik Pelanggaran Lawan
Contoh dari pelanggaran menggunakan taktik salah
satunya pelanggaran cerdik yang merupakan alternatif untuk membuat Messi tidak
bisa menuntaskan pekerjaannya dengan baik.Pelanggaran seperti ini bukan bertujuan untuk
mengeluarkan Messi dari lapangan. Sebaliknya, ini dilakukan guna menghambat
arus serangan Barcelona dan memaksa mereka mengulanginya dari awal semisal
dengan menarik kaus.
Jika Messi berlari membawa bola ke arah gawang,
bek-bek lawan bisa saja menarik kausnya untuk menghentikan permainan. Dengan
bunyi peluit wasit, ancaman kebobolan terhindar setidaknya untuk sementara dan
barisan pertahan bisa menyusun ulang pertahannya di depan gawang.
3. Bus di Depan Gawang
Jika cara satu dan dua tidak menemui keberhasilan
menghentikan sang bintang, masih ada cara lain yang dianggap paling ampuh,
yakni bus di depan gawang.
Jika ditelusuri lebih jauh, sepertinya kelemahan
utama Messi tidaklah jauh beda dengan Barcelona itu sendiri. Beberapa tahun
lalu, semua menyaksikan efek yang dihasilkan strategi parkir bus terhadap Messi
ketika Chelsea menyingkirkan Barcelona dari pentas Eropa.
Strategi defensif merupakan musuh alami gaya bermain
Messi. La Pulga sendiri mulai alergi dengan pola defensif ini. Usai
disingkirkan The Blues waktu itu, Messi pernah mengatakan bahwa "tim-tim
sekarang lebih mementingkan hasil akhir daripada memainkan sepak bola
indah".
Sepertinya, strategi parkir bus pun bakal tetap
diterapkan oleh tim-tim yang menilainya sebagai cara terbaik untuk menghentikan
Messi dan Barcelona. Kalau bisa menang, kenapa tidak? Sesederhana itu.
4. Apakah Semua Itu Berguna?
Meski dengan cara 1, 2, 3, atau bahkan gabungan
ketiganya sekaligus, Messi tetap nyaris tak bisa dihentikan. Itu semua dapat
digunakan untuk memperlambatnya saja. Meski rekan-rekannya tidak dalam performa optimal,
Messi masih bisa mengatasinya. Itu karena dia memiliki kemampuan untuk merusak
dinding pertahanan lawan, baik dengan gol maupun assist yang dibuatnya.
Taktik pelanggaran-pelanggaran pun bisa berguna,
tapi hanya akan menghambat laju Messi untuk sementara, bukan menghentikannya
sepanjang pertandingan. Ini tidak bisa dijadikan solusi.
Bagaimana dengan pola defensif? Ya, seperti yang
disebut di awal, Messi adalah pemain yang terus berkembang seiring berjalannya
waktu.
Strategi memarkir bus mungkin pernah berhasil
melukai Messi dan Barcelona. Namun, tidak ada jaminan kesuksesan ketika bentrok
lagi di masa-masa yang akan datang. Messi belum mau berhenti dan kualitasnya
pun bakal terus meningkat. Itulah yang membuatnya jadi pesepakbola terbaik dunia
serta calon legenda terhebat sepanjang sejarah.
Pemain seperti Messi mungkin takkan pernah muncul
lagi. Jadi, selagi bisa, mari kita nikmati era ini, eranya La Pulga.
baaaaaaaaaahhhhhh messssiiiii phftttttt
BalasHapusjiahaha, ada CR7 Lovers nih :D
BalasHapusjiahaha, ada CR7 Lovers nih :D
BalasHapus